Kucing Himalaya adalah ras kucing yang memiliki penampilan unik dan menggemaskan. Tubuhnya pendek namun berotot, dengan kaki yang tebal dan leher yang pendek serta kuat. Ciri khas lainnya adalah tulangnya yang besar, ekor pendek, dan telinga yang kecil. Kepala kucing ini berbentuk bulat dengan mata besar dan bulat, memberikan tampilan ekspresif yang menawan. Wajahnya datar, dan saat dilihat dari samping, hidungnya tampak hampir rata sehingga hanya terlihat kulit berwarna pada bagian hidung (nose leather).
Bulu kucing ini sangat panjang, tebal, dan halus. Meski lembut, bulunya juga harus tampak berkilau dan sehat.
Kepribadian Kucing
Kucing Himalaya dikenal sebagai kucing yang tenang dan manja, namun kadang menunjukkan sisi aktif dan ceria seperti anak kucing. Ia bisa saja tertidur dengan tenang di bawah sinar matahari, lalu tiba-tiba berlari dan bermain dengan energik. Kucing ini senang berdekatan dengan pemiliknya—tidur di samping, duduk di pangkuan, bahkan tidur di tempat tidur pemilik jika sedang ingin.
Himalaya juga ramah terhadap orang baru dan tidak terlalu terganggu dengan perubahan rutinitas, menjadikannya kucing peliharaan yang menyenangkan untuk berbagai jenis keluarga.
Cara Merawat Kucing Himalaya
Walaupun kucing ini memiliki sifat yang santai, perawatan bulunya membutuhkan perhatian khusus. Bulu panjangnya bisa halus seperti sutra atau tebal seperti wol, dan harus disisir setiap hari untuk mencegah kusut dan menggumpal.
Kucing ini suka bermain dan berinteraksi dengan manusia serta hewan peliharaan lainnya. Ia akan mengikuti kegiatan pemiliknya dan menjadi yang pertama menyambut Anda di pintu. Mainan interaktif, bola, dan tikus-mikusan catnip adalah favoritnya.

Selain bulu, wajah datarnya juga perlu dibersihkan secara rutin untuk menghilangkan noda air mata yang bisa menumpuk.
Masalah Kesehatan Kucing Himalaya
Masa hidup kucing Himalaya berkisar antara 9 hingga 15 tahun. Namun, ras ini rentan terhadap beberapa masalah kesehatan, terutama yang berkaitan dengan bentuk wajahnya yang datar.
Sindrom Saluran Pernapasan Brachycephalic
Kucing Himalaya termasuk dalam kelompok brachycephalic (berwajah datar), yang membuat mereka rentan terhadap gangguan pernapasan. Masalah seperti lubang hidung sempit, langit-langit lunak yang panjang, laring kolaps, hingga trakea kecil dapat menghambat pernapasan, terutama jika kucing mengalami kelebihan berat badan, alergi, atau sudah lanjut usia.
Jika kucing Anda terlihat bernapas dengan mulut terbuka, segera bawa ke dokter hewan karena ini bisa menjadi tanda kondisi serius. Dalam beberapa kasus, operasi korektif mungkin diperlukan.
Kebutuhan Nutrisi dan Aktivitas
Karena kucing ini tidak terlalu aktif secara alami, penting untuk mengontrol asupan makanannya dan memastikan ia mendapatkan cukup aktivitas fisik setiap hari. Anda bisa mengajaknya bermain dengan mainan interaktif atau latihan sederhana untuk menjaga tubuhnya tetap sehat.
Sejarah Kucing Himalaya
Kucing Himalaya adalah hasil persilangan antara kucing Persia dan kucing Siam untuk mendapatkan pola warna “pointed” pada tubuh Persia. Usaha ini dimulai pada tahun 1930-an di Amerika Serikat oleh Marguerita Gorforth, Virginia Cobb, dan Dr. Clyde Keeler. Pada tahun 1935, program pemuliaan serupa juga dimulai di Inggris. Meskipun sempat terhenti selama Perang Dunia II, program ini dilanjutkan kembali setelahnya.
Pada pertengahan tahun 1950-an, kucing ini diakui secara resmi. Salah satu juara pertamanya di AS adalah LaChiquita milik Gorforth. Kini, di beberapa organisasi, Kucing ini digolongkan sebagai bagian dari ras Persia dan dikenal juga sebagai Persian-Himalaya atau Colorpoint Longhair di Inggris.